Menangkal Kondisi Al-Wajd
Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary
Menangkal Kondisi Al-Wajd ini adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Talbis Iblis. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary pada Senin, 27 Sya’ban 1444 H / 20 Maret 2023 M.
Kajian Tentang Menangkal Kondisi Al-Wajd
Kita masih membicarakan tentang salah satu kondisi yang dialami oleh orang-orang sufi ketika mereka beribadah, berzikir, atau mendengarkan Al-Qur’an atau bahkan mendengarkan qasidah adalah kondisi al-wajd. Al-Wajd yaitu kondisi tidak sadarkan diri, bisa berteriak, melakukan gerakan-gerakan seperti tarian, atau menggelepar-gelepar seperti orang yang sedang kesurupan. Ini menunjukkan kondisi hati yang mungkin sangat takut, atau sangat khawatir, kemudian mereka tunjukkan dalam bentuk seperti itu.
Ini merupakan salah satu di antara perkara yang menyimpang dari Sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Memang dialami oleh para Salaf ketika mendengarkan nasihat, sampai mereka tidak sadarkan diri. Tapi sebatas itu saja, tidak sampai berteriak-teriak atau menari-nari atau menggelepar-gelepar seperti orang yang sedang kesurupan.
Adapun yang terjadi pada kaum sufi (khususnya yang mutaakhirin), mereka melakukan gerakan-gerakan yang dibuat-buat untuk menunjukkan bahwa mereka sedang mengalami suatu kondisi yang hebat akibat dari dzikir ataupun mendengar qasidah ataupun nasihat.
Menangkal Kondisi Al-Wajd
Ibnul Jauzi mengatakan bahwa jika demikian mari kita fokuskan pernyataan ini kepada orang yang benar-benar berusaha menangkal wajd, namun dia tetap tidak mampu menangkalnya. Seperti kita sebutkan kaum Salaf ataupun para sahabat ada juga yang mengalami kondisi seperti itu, tapi mereka berusaha untuk menangkalnya.
Seperti yang diriwayatkan dari Ayyub As-Sikhtiyani -salah seorang ulama Salaf- ketika ia berbicara hingga hatinya tersentuh. Maka ia mengusap hidungnya dan berkata: “Alangkah beratnya flu ini.” Ia mengesankan sedang terkena flu, padahal tujuannya adalah untuk menutupi suasana batinnya agar tidak menangis. Mereka berusaha untuk melawan kondisi al-wajd, bukan justru ingin meraih atau mendapatkannya.
Seperti yang terjadi pada sebagian ulama-ulama Salaf, mereka mengalami kondisi itu tapi berusaha untuk menangkal, mengendalikan, dan menahannya sebisa mungkin. Ada yang berpura-pura seperti terkena flu supaya bisa menutupi tangisnya. Ada juga yang tidak mampu dan mengalami kondisi tidak sadarkan diri seperti yang terjadi.
Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian dan simak pembahasan yang penuh manfaat ini.
Download MP3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/52836-menangkal-kondisi-al-wajd/